NAMA : Laurensia Setyawati
NPM : 18210022
KELAS : 3 EA 12
MATA KULIAH: Metode Riset
DOSEN : Bpk. DR . PRIHANTORO
REVIEW JURNAL
Tema/ Topik : Perilaku Konsumen
Tahun : 2010
Pengarang : Muhammad Fuad
Tema : Perilaku Konsumen
Judul : STORE ATMOSPHERE DAN PERILAKU PEMBELIAN KONSUMEN
DI TOKO BUKU GRAMEDIA MALANG
Masalah : Apakah ada hubungan antara penerapan store atmosphere dengan
perilaku pembelian konsumen dalam membeli buku.
Motivasi : menganalisis hubungan antara store atmosphere dan perilaku belanja
konsumen.
Metodologi Penelitian
Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Toko Buku Gramedia, berdasarkan dua pertimbangan utama.
Pertama, Toko Buku Gramedia Malang sebagai satu toko buku terbesar di kota Malang
Kedua, karena kondisi persaingan tersebut, toko buku Gramedia mulai berfokus pada
Sejumlah strategi alternatif, salah satunya adalah strategi store atmosphere.
Jenis Penelitian
Bersifat eksplanasi, yaitu menganalisis hubungan antara dua variabel atau lebih, sehingga
dari model hubungan tersebut dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pemecahan
masalah (Indrianto dan Supomo, 2004; Sugiyono, 2004).
Dalam hal ini, penelitian menganalisis model hubungan antara store atmosphere dan
perilaku belanja konsumen.
Sumber Data dan Metode Pengumpulan Data
Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini bersumber dari data primer dan data sekunder.
Data primer diperoleh secara langsung dari obyek penelitian.
Data Sekunder adalah sumber data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu melalui media perantara.
Metode Pengumpulan Data
Data yang terkumpul melalui instrumen penelitian, dianalisis menggunakan metode regresi linier berganda. Metode tersebut akan menunjukkan besaran pengaruh atau kontribusi dari masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Berikutnya, dilakukan pengujian atas tingkat signifikansi dari besaran pengaruh variabel-variabel bebas terhadap variabel terikat. Pengujian ini menggunakan teknik uji F (F-test) dan uji t (t-test) (Widayat dan Amirullah, 2002; Arikunto, 2006).
Pembahasan
Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. Terutama pada usaha ritel nasional, dimana perkembangan usaha retail di Indonesia pada saat ini cukup pesat.
Dengan kondisi tersebut, maka peran aspek pemasaran sangat menunjang daya saing perusahaan dalam mengantisipasi kondisi persaingan tersebut, utamanya dalam tujuan memenuhi kebutuhan konsumen. Kegiatan pemasaran berorientasi pada pelanggan yang dilakukan oleh suatu perusahaan sangatlah menentukan keberhasilan usaha perusahaan tersebut di masa yang akan datang.
Pada dasarnya, tujuan perusahaan menganut konsep pemasaran adalah memberikan kepuasan kepada konsumen dalam memenuhi keinginan dan kebutuhannya. Untuk itulah diperlukan strategi pemasaran yang efektif yang berorientasi utama kepada konsumen. Salah satu strategi pemasaran pada toko/gerai ritel adalah pendesainan store atmosphere atau atmosfir toko. Perancangan tersebut dilakukan diantaranya untuk dapat menarik konsumen, memicu pembelian oleh konsumen, menciptakan suasana tertentu yang kemudian dapat mempengaruhi emosi konsumen, dan untuk dapat mempengaruhi bagaimana konsumen berperilaku.
Peter dan Olson (2000) menyatakan bahwa tiga keputusan utama dalam mendesain lingkungan fisik suatu usaha adalah lokasi, tata letak, serta rangsangan atau atmosphere yang ditimbulkannya.
Store atmosphere merupakan unsur senjata lain yang dimiliki toko. Setiap toko mempunyai tata letak fisik yang memudahkan atau menyulitkan pembeli untuk berputar-putar didalamnya.
Proses penciptaan store atmosphere adalah kegiatan merancang lingkungan pembelian dalam suatu toko dengan menentukan karakteristik toko tersebut melalui pengaturan dan pemilihan fasilitas fisik toko dan aktifitas barang dagangan. Lingkungan pembelian yang terbentuk, melalui komunikasi visual, pencahayaan, warna, musik dan wangi-wangian, tersebut dirancang untuk menghasilkan pengaruh atau respon emosional dan persepsi khusus dalam diri konsumen sehingga bersedia melakukan pembelian serta kemungkinan meningkatkan pembeliannya (Utami, 2006; Kotler, 2006).
Konsumen merupakan individu, kelompok, dan organisasi yang melakukan kegiatan memilih, membeli, memakai, dan membuang barang atau jasa, gagasan atau pengalaman dalam rangka memuaskan kebutuhan dan hasrat mereka (Sumarwan, 2004; Kotler, 2006).
Faktor-faktor lingkungan yang dapat mempengaruhi perilaku konsumen antara lain budaya, sosial, pribadi dan psikologis (Simamora, 2003).
Kotler (2006) menyatakan empat tipe perilaku pembelian konsumen, yaitu konsumen terlibat dalam perilaku pembelian yang rumit saat mereka sangat terlibat dalam sebuah pembelian dan menyadari adanya perbedaan yang signifikan diantara berbagai merk (perilaku pembelian yang rumit); konsumen yang akan berkeliling untuk mempelajari apa yang tersedia namun akan memilih dengan cukup cepat, dan mungkin terutama bereaksi terhadap kenyamanan berbelanja (perilaku pembelian pengurang disonasi); konsumen tidak melakukan pencarian informasi yang luas tentang kelebihan dan kekurangan merk tersebut (perilaku pembelian karena kebiasaan); serta konsumen yang sering melakukan perpindahan merk, umumnya terjadi karena pengaruh aspek variasi dibandingkan akibat adanya ketidakpuasan (perilaku pembelian yang mencari inovasi).
Kesimpulan dan Saran
Kesimpulan
Hubungan Store Atmosphere dan Perilaku Pembelian Konsumen
Store atmosphere mempengaruhi keadaan emosi seorang konsumen yang akan menyebabkan meningkatnya atau menurunnya pembelian. Keadaan emosional akan membuat dua perasaan yang dominan, yaitu perasaan senang dan membangkitkan keinginan, baik yang muncul dari psychological set ataupun keinginan yang bersifat mendadak (impulse) (Sutisna, 2003; Cheng, Wu dan Yen, 2009).
Store atmosphere yang didesain secara tepat dan baik akan dapat mendorong konsumen untuk pasti membeli barang. Unsur-unsur pendukung suasana ruang yang mencakup bagian depan toko, interior, layout dan interior display, kesemuanya akan terintegrasi membentuk suatu citra atau image toko yang diharapkan.
Hasil penelitian dan analisis membuktikan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dari store atmosphere, yang meliputi store exterior, general interior, store layout dan interior display, terhadap perilaku berbelanja konsumen pada Toko Buku Gramedia Malang.
Variabel store layout mempunyai pengaruh paling besar atau dominan terhadap perilaku berbelanja konsumen pada Toko Buku Gramedia Malang.
Saran
Dengan ada nya hubungan antara store atmosphere dengan perilaku konsumen diharapkan adanya perbaikan dan perhatian terus menerus dalam menata outlet sehingga konsumen merasa nyaman, mudah mencari buku yang akan dibeli dan terundang untuk dating kembali ke outlet untuk membeli produk yang ada. Tanpa melupakan variable-variabel lain yang mendukung seperti pelayanan para karyawan, promosi atau iklan-iklan untuk produk yang dijual.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2006.
Prosedur Penelitian. Edisi Revisi. Jakarta: Cipta.
Berman, Berry dan Evans, Joel R. 2001.
Retail Management: a Strategic Approach. 8th Edition. Upper Saddle River: Pretice Hall International, Inc.
Cheng, Fei-Fei; Wu, Chin-Shan dan Yen, David C. 2009. The Effect of Online Store Atmosphere on Consumer’s Emotional Responses – an Experimental Study of Music and Colour.
Behavior & Information Technology. Vol. 28, Iss. 4. Hlm. 323-334.
Donovan, Robert J.; Rossiter, John R.; Marcoolyn, Gilian dan Nesdale, Andrew. 1994. Store Atmosphere and Purchasing Behavior.
Journal of Retailing. Vol. 70, Iss. 3. Hlm. 283-294.
Grewal, Dhruv; Baker, Julie; Levy, Michael dan Voss, Glenn B. 2003. The Effects of Wait Expectations and Store Atmosphere Evaluations on Patronage Intentions in Service-intensive Retail Stores.
Journal of Retailing. Vol. 79, Iss. 4. Hlm. 259-268.
Huda, Akhsanul dan Martaleni. 2007. Penerapan Strategi Physical Surrounding terhadap Keputusan Pembelian Konsumen pada Lesehan dan Galeri Joglo Dau.
Jurnal Manajemen Gajayana. Vol. 4, No. 1. Hlm. 1-14.
Indriantoro, Nur dan Supomo, Bambang. 2004.
Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi Dan Manajemen. Yogyakarta: BPFE.
Kotler, Philip. 2006.
Marketing Management: An Asian Perspective. Fourth Edition. Singapore: Prentice Hall.
Kuncoro, Mudrajat. 2003.
Metode Riset Untuk Bisnis Dan Ekonomi. Jakarta: Erlangga.
Kusumowidagdo, Astrid. 2006. Peran Penting Perancangan Interior pada Store Based Retail.
Jurnal Interior Kristen Petra. Vol. VI, No. 1 Hlm. 17-30.
Lamb Charles W.; Hair, Joseph F, dan McDaniel, Carl. 2001.
Pemasaran. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat.
Mowen, Jhon C. dan Minor, Michael. 2002.
Perilaku Konsumen. Jilid Pertama. Alihbahasa: Lina Salim. Jakarta: Erlangga.
Peter, J. Paul dan Olson, Jerry C. 2001.
Consumer Behavior: Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Alihbahasa: Yeti Semiharti. Jakarta: Erlangga.
Simamora, Bilson. 2003.
Membongkar Kotak Hitam Konsumen. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Spies, Kordelia; Hesse, Friedrich dan Loesch, Kerstin. 1997. Store Atmosphere, Mood and Purchasing Behavior.
International Journal of Research in Marketing. Vol. 14, Iss. 1. Hlm. 1-17. Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Thang, Doreen Chze Lin dan Tan, Benjamin Lin Boon. 2003. Linking Consumer Perception to Preference of Retail Stores: an Empirical Assessment of the Multi-Attributes of Store Image.
Journal of Retailing and Consumer Services. Vol. 10, Iss. 4. Hlm. 193-200. Utami, Christina Whidya. 2006.
Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Modern. Edisi Pertama. Jakarta: Salemba Empat. Widayat dan Amirullah. 2002.
Riset Bisnis. Edisi 1. Malang: CV. Cahaya Press.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar